Pengalaman menarikku tentang
berkerudung itu ketika aku baru pertama
kali menggunakan kerudung, saat itu orang-orang di sekelilingku memberi ucapan
selamat dan mendoakanku agar senatiasa bisa berhijab dengan baik dan terutama
mempertahankan hijabku agar keyakinanku itu tidak berubah atau bisa dibilang
tidak copot kerudung. Ketika itulah
aku benar-benar merasa senang dan diperlakukan layaknya orang yang sedang
berulang tahun, yang diberi ucapan selamat, doa, dan hadiah. Hehehe…
Awalnya,
aku masih ragu untu berkerudung karena baju
lengan panjang, rok, dan kerudungku hanya sedikit bahkan gamis tidak ada. Tetapi, setelah aku
berkerudung atas rezeki dari-Mu, kini
kerudung, baju, gamis, dan rokku
semakin bertambah dengan berbagai model dan warna. Alhamdulillah..
Hal yang membuatku memutuskan untuk berkerudung yaitu, ketika aku membaca sebuah buku, dan disitu tertulis: Aurat bagi muslimah adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Rasulullah saw. Bersabda, “Asma, sesungguhnya perempuan itu, jika telah baligh, tidak pantas untuk ditampakkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini (sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya).” Akupun langsung termenung membacanya, aku ini seorang perempuan dan telah baligh, sudah seharusnya untuk menutuk aurat. Hatiku masih ada keraguan untuk berkerudung, tetapi selah membaca sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, yaitu “Sesungguhnya wanita yang berpakaian tetapi telanjang, mengajak wanita lain untuk mengikutinya dan mengundang laki-laki untuk berbuat jahat. (Para wanita jenis ini) tidak akan masuk surga.” Aku benar-benar tersentil membacanya, hatiku bergetar karena takut tidak masuk surga, karena tempat kembali manusia, kan, Cuma dua. Kalau enggak ke surga, berarti ke neraka. Na’udzubillahi min dzalik..
Saat pertama kali menggunakan
kerudung, aku masih merasa jengah dan
tidak biasa. Terkadang saat hendak ke warung, aku lupa untuk memakai kerudung.
Sudah di depan pintu gerbang, baru tersadar
dan cepat-cepat memakainya. Setelah menggunakan kerudung aku juga merasa
nyaman, karena dengan berkerudung aku
memiliki identitas yang jelas dan terang sebagai seorang muslimah. Aku juga
merasa diperlakukan lebih baik oleh orang-orang, Baik perempuan maupun
laki-laki. Ketika seorang perempuan yang tidak berkerudung dan mengumbar
auratnya berjalan di tempat umum, mereka akan dipandang sinis oleh masyarakat,
umumnya perempuan. Tidak jarang, mereka juga akan dipandang yang melecehkan
dari para pria jahil dan di sapa “hai
cewek, kamu seksi banget deh”, suatu
kalimat yang tidak enak didengar. Berbeda dengan kita yang berkerudung,
kita akan lebih dihormati keberadaannya, kalaupun disapa pria jahil, mereka
akan mengucapkan salam “Assalamu’alaikum”,
yang berarti semoga Allah memberi keselamatan padamu.
Selain
itu, aku juga sempat merasa takut ketika memutuskan untuk berkerudung.
Utamanya, aku sangat takut tidak bisa konsisten
memakai kerudung. Maksudnya memakai kerudung kalo cuma ke sekolah aja,
setelah itu dilepas. Astaghfirullahal’adzim.
Saking takutnya, aku pernah bermimpi buruk, di dalam mimpi itu aku ke sekolah
dan lupa memakai kerudung.. Ketika aku tersadar itu hanya mimpi, aku segera
sholat malam dan memohon doa kepada-Nya, semoga itu tidak akan pernah terjadi.. Untukku itu benar-benar mimpi terburuk. Aku juga
takut setelah aku berkerudung aku tidak
bisa menjaga sikap, hati dan pandangan. Berdasarkan Q.S. An Nuur .31 yang artinya”Dan
katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman:Hendaklah mereka menahan
pandangannya,dan memelihara kemaluannya,dan jangan menampakkan perhiasannya,
kecuali yang biasa nampak padanya, dan hendaklan mereka menutupkan kain kudung
di dadanya.”
Allah SWT memang telah memfitrahkan sebuah
naluri kepada pria dan wanita sehingga keduanya bisa saling tertarik dan jatuh
hati. Tapi, itu engga bisa dijadikan alasan buat kita untuk bablas aturan. Hal
itu tidak hanya terjadi bagi mereka yang tidak berkerudung, untuk kita yang
berkerudung juga sering dilema masalah hati, sulit menjaga hati dan pandangan.
Itulah yang membuatku takut, karena aku
ingin setelah memutuskan untuk berkerudung aku bisa benar-benar
berhijab, tidak hanya hijab diri tetapi hijab cinta juga sangat penting. InsyaAllah..
Saat
aku memutuskan untuk berkerudung, ketika lulus SMP, orang tua, saudara, serta
sahabat-sahabatku sangat mendukung. Mereka merasa bangga denganku karena bisa
mengambil keputusan yang tidak mudah. Banyak yang bilang, dengan aku memakai kerudung, aku terlihat lebih cantik.
Hehehe, jadi kepedean. Namun ada juga yang bingung dan bertanya-tanya kepadaku,
“kenapa mau kerudungan? Bukannya lu suka
ngoleksi kunciran, jepitan,dll. Terus mau dikemanain tuh?”. Aku hanya
tersenyum dan menjawab, “ kita kan udah
baligh, udah diwajibkan menutup aurat.
Walaupun berkerudung, tapi kan rambut tetep dikuncir. Walau ngga keliatan. Hehehe,” Hmm, sebelum aku
berkerudung aku memang senang mengoleksi accesoris rambut, beragam bentuk dan
warna. Selain itu ada juga yang berkata, “gue
mah ngga mau pake kerudung,abis kalo pake kerudung itu udah kaya ibu-ibu
pengajian aja, kaya orang tua”, hadeeh, ko ada orang yang berfikir seperti
itu. Terus ada yang Tanya, “kamu ngga gerah ya, udah pake baju tebel terus
pake kerudungan ?”, lagi-lagi aku tersenyum dan menjawab,” hmm, sedikit gerah juga sih. Tapi tetap
nyaman kok. Aku lebih gerah kalo dengan memakai pakaian tipis/transparan
diliatin orang banyak. Lagipula, kalo
dibandingkan dengan panasnya api neraka. Jauh banget bedanya,”
Banyak dari
mereka yang ragu untuk berkerudung karena alasan belum siap. Padahal ya ukh,. ber-hijab adalah kewajiban dari Allah, maka
tidak dibenarkan seorang wanita muslimah menyatakan dirinya tidak mantap atau
belum siap ber-hijab. Karena sikap ini berarti mengambil sebagian perintah
Allah dan mencampakkan yang lainnya. Padahal Allah berfirman yang artinya
: ‘Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata [Qs.Al-Ahzab: 36
Ada juga yang
mempunyai pemikiran bahwa kalau kita berkerudung nantinya kita akan sulit dapet
pekerjaan. Saudariku yang dirahmati
Allah, menurutku itu tidaklah benar,
semua itu tergantung keahlian kita dan tentunya semuanya hanyalah Allah SWT
Yang Maha Mengetahui yang menentukan. Tidak jarang, secara terang-terangan
mereka menyatakan tidak ingin berkerudung karena tidak ingin menutupi kulitnya
yang putih, rambutnya yang hitam nan
indah. Padahal ya ukh, kalau kalian tetap membiarkan aurat kalian di pandang oleh kaum Adam yang bukan muhrim,
hal itu juga bisa mendatangkan bahaya buat kalian loh. Jangan jual murah tubuh kita. Kita ingin keberadaan
kita dihargai dan dihormati, kan? So, jangan paksa orang lain memulainya, kalau
kita sendiri belum melakukannya.
Awalnya
mungkin sulit buat kita untuk memakai kerudung. Terasa jengah, enggak biasa,
gitu. Tapi, kalau enggak dimulai dari sekarang kapan proses pembiasaan itu akan
berjalan? Kita pastinya engga ingin dimasukkan ke dalam kategori cewek yang
berpakaian tapi tidak berpakaian kan? Semua perempuan itu akan berkerudung,
jika tidak sekarang semasa hidup, nanti saat kita meninggal kita akan
dikerudungin dengan kain kafan. Ayo pilih mana? Memakai kerudung sendiri saat
masih bernyawa atau dipakaikan saat kita telah tiada?
Posting Komentar