Negeriku, Antara Kenyataan dan Harapan


Kini, tak ku lihat lagi hijaunya taman kota
Gedung-gedung berjejer menjulang angkasa
Telah menjadi pesona negeri  merana

Kini, tak ku dengar lagi siulang burung yang bersahutan
Deru mesin kendaraan menggelegar
Telah menjadi nyanyian negeri merana

Kini, tak ku rasakan lagi sentuhan indah angin alami
Alat pendingin di setiap sudut ruangan menemani
Telah menjadi penyejuk negeri merana

Negeri merana..
Panas membara membakar bumi pertiwi
Hutan negeri dibabat oleh pembalak tak manusiawi

Negeri merana..
Sungai di jadikan lading sampah praktis
Banjir menjadi wahana renang gratis

Negeri merana..
Negeri demokrasi
Tapi aspirasi tak terpenuhi
Suara rakyat dianggap nyanyian
Tipu daya sebagai senjata mencapai kemenangan

Negeri merana..
Segala perang etnis selalu mencekam
Semua terjadi karena dendam
Hawa nafsu semakin membara
Membuat hancur Negara

Garuda yang gugur tanpa dosa
Garuda yang gugur terebah
Satu harapku pada bangsa
Tidak ada lagi pertikaian darah

Tuhan, Apa yang terjadi di negeri ini?
Mungkin manusia sudah lupa dengan-Mu
Mereka terlena di kehidupan dunia
Sibuk mengejar harta dan tahta

Tuhan, maafkanlah kami yang telah lalai pada-Mu
Maafkanlah kami yang tak menjaga kekayaab alam-Mu
Semoga kami bisa membangun negeri ini
Semoga kami menjadi masyarakat madani

9 Mei 2014